Mbolang ke Prabumulih # 3

10 Januari 2019

Pagi2 sudah nyangkruk di teras depan rumah Omah Project. Benar idaman. Halaman luas lengkap dengan pohon2 besarnya dan ada rumah pohonnya pula, di luar pagar ada lapangan golf yang tidak kalah luasnya. Kalau sudah seperti ini, tidak penting lagi apakah ini rumah sendiri atau rumah dinas, tapi rejeki kebahagiaan sudah ikut menikmati rumah yang asik seperti ini sudah tidak bisa ternilai lagi.

Omah Project Full team, di halaman rumah, di depan rumah pohon

Kami ngobrol panjang lebar, tentang projectnya Omah Project sambil ditemani makanan khas sini. Dari mulai duku, durian, burgo, dll. Ternyata kuncinya ada di ngobrol, eksekusi, evaluasi sambil ngeteh. Jangan lupa dokumentasinya.

Burgo lengkap dengan kuah santan

Bolu koja dan lapis nanas

Model

Tempoyak

Pagi ini kan ada kelas offline IIP di rumah. Kali ini tempatnya di bawah pohon. Lesehan. Semoga tidak hujan, karena sudah mulai mendung. Jam 9 kurang mba Ressy sudah stand by walaupun belum ada yang datang. Benar2 luar biasa ibu yang satu ini. On time.

Setelah mandi dll, saya ikut bergabung dengan ibu2 muda di sini. Rata2 mereka adalah istri dari karyawan Pertamina yang berasal dari Jawa juga. Saya diminta sharing tentang travelschooler kami. Deg2 an rasanya karena saya kan sebenarnya demam panggung. Tapi demi menghormati tuan rumah, saya beranikan ngomong sebisanya.

Sampai hampir dzuhur, kelas selesai. Kami diajak mba Ressy makan di luar, ternyata pak Sigit sudah menunggu di dekat kantor untuk makan siang bareng. Banyak yang kami pelajari di sini, tentang project2nya, kehangatan dalam menerima tamu, bahkan pak Sigit yang bekerja pun masih menyempatkan diri menemani kami ngobrol. Luar biasa….

Kehangatan masih terus berlangsung, kami benar2 melihat anak2 yang saling menjaga. Hampir semua tugas sudah bisa di handle oleh anak2. Bahkan menjaga adek yang paling kecil sekalipun. Jadi mba Ressy dan pak Sigit banyak terbantu oleh ke 5 anak2 mereka. Benar2 team yang kompak.